Pembentukan, struktur, dan kekencangan lipatan kelopak mata yang diinginkan ditentukan oleh komponen biologis di bawah permukaan, terutama di area sekitar mata tempat lemak disimpan. Ukuran jaringan lemak ini dapat berfluktuasi berdasarkan tingkat retensi air, yang dipengaruhi oleh pubertas, kualitas tidur, pola makan, stres, menggosok kelopak mata, dan berkurang seiring bertambahnya usia.
Terlepas dari jenis kelamin, usia, dan latar belakang etnis, bola mata manusia dewasa tidak menunjukkan perbedaan dimensi yang signifikan secara statistik. Di sisi lain, dimensi tengkorak manusia dewasa, yang secara signifikan memengaruhi bentuk wajah, memang menunjukkan variasi yang signifikan secara statistik yang terkait dengan jenis kelamin, usia, dan latar belakang etnis. Cara kulit membungkus area periorbital, yang dibentuk oleh bola mata bulat, menentukan kesejajaran garis ketegangan kulit, yang dapat memungkinkan pembentukan lipatan kelopak mata ganda atau memperkuat lipatan yang sudah ada.
Lipatan supratarsal adalah kerutan pada kulit kelopak mata atas yang mengikuti garis ketegangan kulit tertentu. Ketika kadar retensi air berfluktuasi, lipatan tersebut dapat mengubah konfigurasinya agar sejajar dengan garis ketegangan kulit yang berbeda. Karena sifat unik setiap mata, perbedaan kecil sekalipun dapat menentukan bagaimana satu mata terpengaruh oleh perubahan retensi air kulit.